TIPS AMAN TRANSAKSI NON-TUNAI
Perkembangan teknologi
memang memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk
kemudahan yang tersebut ialah hadirnya fasilitas pembayaran non tunai.
Selain bagi konsumen, transaksi
non tunai juga memberikan manfaat bagi negara, dimana banyaknya penggunaan
instrumen non tunai akan membantu efisiensi baik
untuk biaya
produksi uang kartal maupun
untuk pengedaran,
pencabutan, penarikan, dan pemusnahan uang yang
jelas
membutuhkan biaya besar. Transaksi non tunai juga mencegah adanya underground economy atau kegiatan
ekonomi yang tidak dilaporkan secara resmi, dimana hal tersebut berpotensi
mengurangi pajak yang diterima oleh negara.
Namun, kamu harus
tetap waspada terhadap tindakan kejahatan. Jika kamu menggunakan alat
pembayaran non tunai secara tidak bijak dan tidak hati-hati, bisa berbahaya
bagimu dan kondisi keuanganmu. Lalu, bagaimana sih menggunakan alat pembayaran non tunai secara aman? Yuk, simak tips di bawah ini:
1. Hindari pemindahtanganan kartu.
Jangan meminjamkan
kartu kepada orang lain, atau memberikan kartu kepada petugas saat hendak
melakukan transaksi. Saat
makan di sebuah restoran, pengunjung seringkali menyerahan kartu kepada petugas
untuk dibawa ke kasir saat hendak melakukan proses pembayaran. Hindari
melakukan hal tersebut, bisa saja ada orang jahat yang berniat menukar kartumu
dengan kartu orang lain. Lebih baik kamu melihat transaksi secara langsung di
kasir.
2. Utamakan transaksi dengan PIN.
Utamakan melakukan
transaksi menggunakan PIN daripada tanda tangan demi keamanan transaksimu karena
PIN lebih bersifat pribadi. Khusus kartu kredit dan kartu debit, jagalah
informasi rahasia seperti PIN, tiga digit nomor Card Verification Value (CVV)/ Card
Verification Code (CVC), maupun tanggal kadaluarsa kartu yang tertera pada
bagian belakang kartu.
3. Simpan dengan baik fisik uang elektronikmu.
Khusus penggunaan uang
elektronik dengan berbasis chip,
jaga dengan benar uang elektronik anda jangan sampai hilang. Kehilangan uang
elektronik berarti anda kehilangan sejumlah uang yang berada dalam uang
elektronik tersebut.
4. Isilah
uang elektronikmu dengan dana secukupnya dan sesuai kebutuhan.
Mengisi uang
elektronik dengan nominal yang berlebihan, memicu kamu menjadi pribadi yang lebih
konsumtif, serta memiliki risiko lebih tinggi apabila kehilangan terjadi. Jika
berbentuk sebuah kartu, berilah tanda khusus agar tidak tertukar dengan kartu milik
orang lain. Bagi pengguna uang elektonik yang diregistrasi, jangan berikan data
pribadi milikmu kepada orang lain untuk menghindari adanya penyalahgunaan,
Gunakan manfaatnya,
perhatikan pula keamanannya. #SikapiUangmu dengan Bijak. Cerdas mengelola, masa
depan sejahtera!