AGAR TIDAK KEBOBOLAN SAAT HARBOLNAS
Bulan
Desember identik dengan beberapa hal. Natal, tahun baru, akhir tahun, musim
salju… Apa lagi? Beberapa tahun belakangan bulan Desember identik dengan midnight sale dan Harbolnas. Kalau midnight sale biasanya diadakan di berbagai
pusat perbelanjaan alias offline, Harbolnas
diadakan di e-commerce dengan sistem
online. Harbolnas yang merupakan akronim dari Hari Belanja Online Nasional
berlangsung tiap tanggal 12 Desember. Jadi jangan heran kalau sejak awal bulan
Desember Sobat sudah mulai lihat iklan 12.12 berseliweran dimana-mana. Harbolnas
pertama kali dicetuskan pada tahun 2012 oleh beberapa perusahaan e-commerce
di Indonesia umumnya mereka yang bergabung di Asosiasi E-commerce Indonesia (IdeA). Kampanye Hari Belanja Online Nasional ini ditujukan untuk
mengedukasi masyarakat tentang kemudahan belanja online yang bisa dilakukan dengan aman dan nyaman oleh siapa saja
dan kapan saja. Tidak hanya itu, kampanye yang digelar selama 24 jam ini juga
memiliki misi untuk memajukan industri e-commerce
di Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna internet yang cukup
tinggi.
Perilaku
belanja online sendiri kini makin digandrungi masyarakat, khususnya di kalangan
milenial. Harga yang lebih murah lalu ada iming-iming diskon, cash back, cicilan 0%, makin menarik
perhatian. Tapi hati-hati Sobat jangan sampai terlalu mudah tergiur dengan
berbagai promo yang ada bila tidak ingin menyesal nantinya. Berikut beberapa
tips yang bisa Sobat coba agar tidak kebobolan saat Harbolnas.
- Belanja Berdasarkan Kebutuhan Bukan Keinginan
Ini prinsip yang dasar banget, yang harusnya sudah dilakukan Sobat
Sikapi. Bedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan. Kebutuhan harus segera
dipenuhi jika tidak maka akan mengganggu kehidupan kita. Sementara keinginan
sifatnya tidak mendesak alias masih bisa ditunda pemenuhannya. Pastikan Sobat
hanya berbelanja barang-barang yang benar-benar dibutuhkan agar pengeluaran tidak
berlebih. Kalau perlu batasi transaksi di kartu ATM dan online banking pada nominal tertentu untuk menyelamatkan diri dari
kalap belanja. Saat jumlah total transaksi telah mencapai limit yang
ditentukan, maka dengan sangat terpaksa Sobat harus menghentikan aktivitas
belanja. Usahakan tidak berutang dalam memenuhi kebutuhan apalagi hanya untuk
memenuhi keinginan, apalagi sampai pinjam ke pinjaman online ilegal bahaya banget. Bila dengan sangat terpaksa harus
pinjam pilih pelaku usaha jasa keuangan yang sudah terdaftar dan berizin di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ya.
- Pilih Situs Belanja Online
Yang Terpercaya
Lakukan riset terhadap situs tempat berbelanja. Pastikan perusahaan
memiliki izin dari lembaga berwenang. Perusahaan punya identitas dan legalitas yang
jelas, penjelasan nama perusahaan, alamat, e-mail
atau nomor telepon yang dapat dihubungi. Saat membuka situs belanja, cari ikon 'gembok' di pojok kiri
atas sebelum alamat situs yang dimulai dengan 'https', bila ada ikon ‘gembok’ berarti
situs tersebut aman untuk dikunjungi. Pastikan Sobat berinteraksi dengan
penjual yang kredibel, punya reputasi baik, tidak banyak keluhan dari konsumen,
dan review positif dari konsumen. Cek
reputasinya via mesin pencari.
- Hindari Penawaran
Yang Tidak Masuk Akal
Dalam
berinvestasi saja OJK selalu mengingatkan agar memperhatikan aspek “Legal” dan “Logis”.
Saat berbelanja pun Sobat harus memperhatikan aspek ini, jangan terlalu mudah
tergiur dengan ‘harga coret’ atau nilai diskon yang besar. Bila perlu siapkan harga
pembanding dari berbagai toko. Sebagai pelajaran, ada contoh kasus pada tahun
lalu, penjual menjual celana bayi dengan diskon hingga 90%. Sepintas menarik,
tapi ternyata harga awalnya (kurang lebih Rp 15.000) dinaikkan terlebih dulu
mencapai hampir Rp1 juta. Dengan kata lain, diskon yang diberikan
"abal-abal". Jangan lupa perhatikan juga syarat dan ketentuan
promonya, baca dengan teliti jangan sampai hanya tergiur dengan judul promonya
saja.
- Hati-Hati Dengan Kejahatan Siber
Saat ini makin banyak kejahatan siber
merajalela di dunia maya. Salah satunya phishing, yaitu tindakan meminta (memancing) pengguna komputer untuk mengungkapkan
informasi rahasia dengan cara mengirimkan pesan penting palsu, dapat
berupa e-mail, website, atau komunikasi elektronik
lainnya. Selain phising sekarang juga
muncul modus penipuan dengan meminta kode One Time Password (OTP) yang
dikirimkan ke handphone kita. OTP
adalah sandi dinamis dari bank atau situs jual beli melalui SMS/ e-mail guna kebutuhan transaksi. Jadi
tidak seharusnya diberikan ke sembarang orang. Hal ini untuk menghindari
terjadinya penyalahgunaan akun atau pembajakan oleh pelaku fraud.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya kejahatan siber antara
lain:
- Jangan pernah mengirimkan informasi sensitif melalui e-mail. Perlu diketahui bahwa suatu perusahaan tidak akan
meminta informasi sensitif melalui e-mail
atau sarana elektronis lainnya yang tidak aman.
- Gunakan anti virus yang
terkini. Jangan mengklik link apapun pada pesan (e-mail) yang terindikasi phishing.
- Mengkonfirmasikan kepada pihak yang bertanggung jawab melalui call
center resmi jika ada permintaan yang mencurigakan.
- Jangan pernah memasukkan user ID dan password pada
suatu halaman web yang terbuka otomatis (pop up) atau dari link.
- Ketiklah alamat halaman web yang akan dibuka.
- Hati-hati mengunduh attachment e-mail karena dapat
berisi virus/ malware yang dapat mencuri data sensitif.
- Gunakan PIN atau password dalam
bertransaksi dan jangan lupa untuk selalu memperbaharuinya secara berkala.
- Pastikan Punya Mekanisme Penanganan Pengaduan Yang Jelas
Pastikan e-commerce atau penjual tempat kita
bertransaksi mempunyai mekanisme pengaduan yang jelas. Belakangan salah satu
keluhan utama konsumen adalah susahnya konsumen mengakses pengaduan jika
produknya mengalami masalah.
- Manfaatkan Harbolnas Untuk Beli Produk-Produk Keuangan
Ternyata banyak juga situs daring yang menjual produk
keuangan yang menawarkan promo. Misalnya saja bonus saat kita beli reksa dana,
diskon bayar premi asuransi, dan masih banyak lagi. Ini bisa jadi kesempatan
bagus untuk menambah portofolio keuangan kamu.