UTAMAKAN KEBUTUHAN, TUNDA KEINGINAN DI MASA PANDEMI COVID-19
Sobat, tahukah kamu pandemi virus Covid-19
atau corona mengubah kehidupan sebagian besar masyarakat di Indonesia. Pandemi
corona turut berdampak ke kondisi ekonomi masyarakat. Ada orang-orang yang
masih mendapatkan gaji dengan besaran normal di tengah krisis. Ada pula yang
pemasukannya berkurang drastis karena pembatasan sosial yang membuat pola hidup
akhir-akhir ini berubah. Misalkan pekerja harian atau pemilik restoran yang sepi
pengunjung karena orang-orang berdiam diri di rumah. Bagaimana menghadapi masa
sulit seperti ini pada saat pandemi Covid-19?
Sangat penting untuk bisa membedakan
antara pembelian yang dibutuhkan atau sekedar keinginan saja.
Kebutuhan adalah semua barang atau jasa yang
harus dimiliki manusia demi menunjang segala aktivitas dalam kehidupan
sehari-harinya. Sementara itu, keinginan adalah tidak bersifat mengikat dan
tidak memiliki keharusan untuk segera terpenuhi, namun merupakan tambahan dari
kebutuhan pokok yang sudah terpenuhi.
Mengetahui contoh antara kebutuhan dan
keinginan, membantu pengeluaran Sobat lebih terkendali dari sebelumnya dalam
masa pandemi Covid-19, yang dijelaskan seperti berikut:
- Kebutuhan
Pokok yang Menunjang Kehidupan
Kebutuhan
ini sangat diperlukan agar Sobat dan keluarga bisa tetap hidup. Makanan, air,
tempat tinggal, dan pakaian adalah contoh yang masuk ke dalam kategori
ini. Sobat tidak akan bisa hidup dengan layak jika semua kebutuhan tersebut
tidak terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, semua kebutuhan yang ada disini
masuk dalam kategori prioritas dan tidak boleh terlewati.
Kebutuhan
lain ini tergantung keadaan yang ada di dalam diri sendiri dan setiap orang
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Misalnya Sobat membutuhkan pakaian yang
layak dan rapi agar lebih terlihat profesional dan bisa menunjang karir dan
pekerjaan. Kebutuhan di atas bukan termasuk kebutuhan dasar dan Sobat tetap
bisa hidup tanpa memenuhi kebutuhan tersebut. Tetapi kebutuhan tersebut
diperlukan untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan pekerjaan yang dilakukan.
Keinginan
tidak bersifat mengikat dan tidak memiliki keharusan untuk segera terpenuhi,
misalkan membeli laptop baru yang lebih mahal untuk menunjang pekerjaan di
rumah, hanya karena ingin terlihat mewah. Padahal laptop dengan harga yang
lebih murah bisa dibeli untuk menunjang kebutuhan dimaksud.
Selanjutnya, dalam menghadapi masa sulit
pada masa pandemi Covid-19, buatlah perhitungan tentang pengeluaran kebutuhan pokok
dan kebutuhan lain apa saja selama beberapa bulan mendatang.
Dalam rangka memaksimalkan kebutuhan
selama masa karantina di rumah, sebaiknya kita memaksimalkan segala kebutuhan
sehari-hari agar tercukupi dengan baik seperti:
- Makanan
kering dan frozen food seperti beras, mie instan, makanan kaleng seperti
kornet dan sayuran frozen. Makanan tersebut tahan lama, dan bisa diolah
dengan mudah, sehingga kamu bisa memaksimalkan makanan di atas untuk persediaan
di rumah.
- Personal
care seperti sabun, sampo, sikat gigi, tisu
toilet, popok, dan lain sebagainya juga sebaiknya dibeli, sehingga kamu masih
punya persediaan yang mencukupi tanpa harus ke luar rumah.
- Vitamin
dan obat-obatan tercukupi dengan baik. Jangan lupa juga untuk menyediakan
persediaan P3K seperti kain kasa, obat luka, dan lain sebagainya, untuk
mengatasi hal-hal yang bersifat darurat selama masa karantina virus corona
terjadi.
- Air
minum sangat penting. Siapkan ekstra galon atau ekstra botol di rumah, untuk
memenuhi hidrasi yang optimal bagi para anggota keluarga di rumah.
- Gas, sediakan juga gas ekstra di rumah yang bisa dipakai untuk
memasak, sehingga saat gas habis, kamu tak perlu repot-repot mencari agen delivery
atau membelinya di luar rumah.
Dengan persediaan di atas, maka kamu bisa
berbelanja secara lebih bijak selama masa karantina di rumah.
Selain itu, yang patut diingat adalah
mengetahui mana prioritas. Aturlah pengeluaran sesuai dengan kesanggupan.
Jangan berfoya-foya saat pemasukan terbatas.Pengeluaran yang sifatnya keinginan harus ditunda
dulu karena kita tidak punya kemewahan untuk membeli keinginan. Fokuslah pada kewajiban
(misalnya membayar cicilan kredit) dan kebutuhan terlebih dahulu. Jika ada uang
lebih, lebih baik keinginan tersebut ditunda dulu untuk menabung beberapa bulan
kedepan agar dapat memiliki dana darurat.
Sumber:
https://republika.co.id/berita/q7qi7x328/tunda-keinginan-kiat-aturan-keuangan-pada-masa-covid19
https://www.liputan6.com/bola/read/4223420/5-jenis-barang-yang-perlu-disiapkan-saat-karantina-virus-corona-covid-19
https://koinworks.com/blog/kebutuhan-dan-keinginan/
https://economy.okezone.com/read/2017/03/28/320/1653122/5-cara-atur-keuangan-saat-hadapi-masa-sulit
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2920642/kondisi-ekonomi-sedang-sulit-anda-tetap-harus-lakukan-ini
https://cpssoft.com/blog/manajemen/perbedaan-kebutuhan-dan-keinginan/