Kontak | Indonesia | English | Masuk

Beranda > Tips Keuangan > Artikel Tips Keuangan > Revenge Spending: Siap-Siap, Jangan Sampai Kalap!

Share

REVENGE SPENDING: SIAP-SIAP, JANGAN SAMPAI KALAP!




Siapa dari kalian yang saking seringnya di rumah udah ngebayangin apa aja yang mau dilakukan seusai pandemi Covid-19 ini berakhir? Mulai dari nonton bioskop, makan enak tanpa khawatir di restoran favorit, potong rambut di salon/ barbershop, sampai belanja langsung di Mall. Kalau kalian salah satunya, nah berarti kamu udah kena “quaran-dream” alias “ngehalu” mengenai apa yang akan dilakukan dan akan dibeli ketika kita sudah benar-benar bisa keluar rumah tanpa khawatir.

Jadi nih Sobat, setelah melewati pandemi Covid-19 seperti sekarang ini diprediksi akan muncul satu fenomena baru di masyarakat yang disebut dengan “revenge spending” sebagai dampak dari “quaran-dream” yang dialami orang-orang selama karantina. Kira-kira ada yang udah pernah dengar belum ya soal revenge spending ini? Revenge spending adalah fenomena ekonomi yang muncul dimana orang-orang berbelanja melebihi dari kapasitas biasanya untuk mengkompensasi keinginan belanja yang tertunda selama karantina yang berkepanjangan. Mungkin sebagian dari kamu mikir nih, bukannya hasrat belanja tetap bisa dituangkan ya meskipun karantina kan ada online shopping? Yap itu tepat banget, tapi hilangnya experience dari berbelanja secara langsung selama pandemi ini ternyata justru akan memotivasi orang-orang untuk melakukan revenge spending, Sobat.



Udah ada bukti nyata kalau revenge spending ini benar-benar terjadi di beberapa negara loh, khususnya untuk produk-produk branded. Sebut saja China, negara yang merupakan episentrum dari pandemi ini telah membuka kembali wilayahnya untuk aktivitas ekonomi pada April lalu dan hasilnya beberapa toko retail di China menunjukkan peningkatan penjualan yang sangat signifikan. Sebagai contoh satu toko Hermes di Guangzhou bisa mencatatkan penjualan setidaknya USD2,7 juta di hari pertama pembukaannya. Angka ini merupakan catatan penjualan tertinggi untuk satu toko retail di China. Brand lain seperti Louis Vuitton, Adidas, dan Nike juga mengalami peningkatan penjualan loh.

Nahh Sobat di Indonesia sendiri, kebijakan pelonggaran PSBB dengan dibukanya kembali pusat perbelanjaan memang belum menunjukkan tanda-tanda bahwa fenomena revenge spending muncul. Hal ini bisa dikarenakan masyarakat masih ragu untuk beraktivitas karena belum adanya vaksin, masih tingginya pertumbuhan kasus positif Corona setiap hari, hingga ketidakpastian pendapatan dan pekerjaan. Saat ini terlihat masyarakat masih fokus untuk memprioritaskan kebutuhan pokoknya terlebih dahulu dan itu merupakan hal yang tepat. Namun, semakin dapat diatasinya pandemi ini ke depan, bisa dipastikan revenge spending ini akan menjadi hasrat tersembunyi kita untuk belanja sampai kalap!

Eitsss… Tapi tenang, berikut ada beberapa tips yang mungkin kamu butuhkan agar revenge spending yang mungkin kamu lakukan setelah pandemi ini berakhir tetap terkontrol.


·      Tentukan budget yang akan kamu gunakan.

Tentukan budget yang kamu miliki untuk berbelanja setelah pandemi ini berakhir. Tentunya, budget yang kamu gunakan adalah pendapatan berlebih dari pengeluaran rutin selama pandemi. Ingat, sama sekali tidak boleh mengganggu pos tabungan dan investasi rutin Sobat, ya!

·      Beli apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan.

Hhmm, kok aneh sih, bukannya justru abis pandemi harus beli yang kita inginkan banget ya? Nah, ini salah yaa. Ingat keinginan kita itu tak terbatas, tapi kebutuhan kita ada batasnya nih Sobat. Jadi, saat kamu ingin berbelanja setelah pandemi, pastikan kamu tetap membeli barang atau jasa yang benar-benar kamu butuhkan dan akan terpakai misalnya pakaian ngantor untuk mulai kembali bekerja intensif dari kantor atau mengubah gaya rambut biar lebih segar dilihat.

·      Buatlah daftar belanja yang ingin kamu penuhi setelah pandemi ini.

Dengan quaran-dream yang kamu alami, kamu pasti sudah punya bayangan kan ingin melakukan apa setelah pandemi berakhir. Mulai dari mau pergi kemana aja sampai mau beli apa. Nah, saat ini kamu bisa memulai dengan membuat to do list dan to buy list sederhana dengan memilih prioritas belanja kamu setelah pandemi atau tempat yang benar-benar ingin kamu kunjungi. Tidak perlu semua keinginan kamu catatkan ya, cukup pilih yang paling menjadi prioritasmu saja dan paling sesuai dengan budget kamu.

·      Jangan gunakan credit card atau store card.

Ini penting! Jangan gunakan credit card atau store card ketika kamu ingin belanja. Sebab jika kamu tidak bijak, kamu akan kalap saking banyak banget yang ingin dibeli. Sobat bisa gunakan uang tunai, e-wallet, ataupun kartu debit yang sudah kamu siapkan khusus untuk belanja setelah pandemi.

·  Kontrol belanjamu dengan menyimpan struk belanja dan buatlah pencatatan sederhana.

Siapa yang kebiasaan kalau abis belanja suka langsung buang struk di tempat sampah? Nah setidaknya untuk belanja setelah pandemi, pastikan kamu menyimpan struk belanjamu. Lalu, buatlah pencatatan pengeluaran sederhana di gadget agar bisa memantau diri sendiri agar tidak terlalu kalap berbelanja.

Gimana Sobat? Udah makin tau dong apa itu revenge spending serta gimana tips biar nggak kalap saat belanja setelah pandemi. Jadi, revenge spending itu boleh aja asal masih dalam kadar yang wajar untuk jiwa dan dompet kamu. Oke dehh karena Covid-19 masih beredar, mending sekarang quaran-dream dulu dan tetap stay safe ya, Sobat Sikapi!


* * * * * 

Sumber:

Antonio Achille and Daniel Zipser. 2020. Retail Practice: A perspective for the luxury-goods industry during—and after—coronavirus. McKinsey & Company. Retrieved from https://www.mckinsey.com/~/media/McKinsey/Industries/Retail/Our%20Insights/A%20perspective%20for%20the%20luxury%20goods%20industry%20during%20and%20after%20coronavirus/A-perspective-for-the-luxury-goods-industry-during-and-after-coronavirus.pdf

Guo Shan and Chen Long. 2020. How Much Revenge Spending Can We Hope For?. Plenum China. Retrieved from https://plenum.ai/wp-content/uploads/2020/04/2020-04-06-Economy-1e2f38.pdf

Nisha Gopalan, 2020, Revenge Is a Dish That’s Off the China Menu, Bloomberg, accessed on 23 June 2020, https://www.bloomberg.com/opinion/articles/2020-04-20/china-luxury-revenge-spending-surge-is-likely-to-fade

Philip Taylor, 2020, How to Spend Money Wisely (10 Things You Probably Aren’t Doing), accessed on 23 June 2020, https://ptmoney.com/how-to-spend-money-wisely/

Robert Prank, 2020, ‘Revenge Spending’ by the rich could drive luxury recovery,  https://www.cnbc.com/2020/05/13/revenge-spending-by-the-rich-could-drive-luxury-recovery.html

Tianwei Zhang, 2020, Hermes Hauled in $2.7 Million in One China Store on Saturday, Women Wears Daily, accessed on 23 June 2020, https://wwd.com/fashion-news/fashion-scoops/hermes-hauled-in-2-7-million-in-one-china-store-on-saturday-sources-1203559738/

Rating

Senang
0%
Puas
100%
Menginspirasi
0%
Tidak Peduli
0%

Daftar Perusahaan Fintech Lending Yang Berizin dan Terdaftar di OJK per 24 Mei 2021

Selengkapnya >>

v