SIKLUS KEHIDUPAN KEUANGAN DARI SD HINGGA PENSIUN
Memahami Siklus Kehidupan,
Menentukan Kesuksesan Keuangan Mu
Sobat Sikapi, pernahkah terpikir bahwa kehidupan ini ibaratkan
sebuah perjalanan dari suatu tempat menuju tempat lainnya yang lebih baik?
Yaa.. kehidupan itu memiliki siklus yang terus berputar seperti sebuah roda.
Ada saatnya kita berada diatas dan terkadang berada dalam kondisi yang sulit
karena berada di bawah.
Setiap fase kehidupan manusia menuntut kita untuk memberikan keputusan
yang tepat karena akan mempengaruhi kondisi kita selanjutnya. Sobat, ada beberapa
kunci-kunci keputusan finansial dalam tiap tahapan kehidupan manusia yang perlu
dipahami dengan seksama. Tujuannya adalah agar memudahkan kita dalam pengambilan
keputusan finansial, apa yang perlu kita lakukan dan apa yang sebaiknya tidak perlu
kita lakukan berkaitan dengan uang dalam setiap tahapan kehidupan kita.
Manfaatnya adalah tidak hanya sekedar untuk kita sendiri, namun
juga membantu memahami kebutuhan dan pandangan orang lain secara finansial,
sesuai dengan tahapan usianya juga.
Mengatur keuangan berdasarkan usia diperlukan strategi yang
berbeda dan menjadi sesuatu yang perlu diterapkan sejak dini. Yuk Sobat Sikapi,
simak siklus kehidupan keuangan berdasarkan usia untuk dapat ditularkan ke
orang-orang di sekitar kamu. Let’s check
this out:
Usia Sekolah Dasar
Fase ini adalah fase yang penting untuk membangun fondasi
pengelolaan keuangan bagi anak sebab kebiasaan yang ditanamkan sejak dini akan
terbawa hingga anak dewasa. Kebiasaan seperti menyisihkan uang untuk ditabung,
membedakan kebutuhan dan keinginan, serta mulai mengenalkan anak untuk menabung
di Bank merupakan strategi yang tepat agar anak kelak melek keuangan. Sobat bisa nih mengenalkan anak dengan produk
Simpanan Pelajar (SimPel). Selain sesuai dengan usia, SimPel bebas biaya
administrasi, menabung bisa dimulai dari nominal Rp1.000, sampai dapat kartu
debit atas nama sendiri loh. Keren kan!
Usia SMP
Memasuki usia remaja, pengelolaan keuangan yang sedikit lebih
kompleks dari fase usia SD perlu dilakukan seperti membiasakan anak membuat
skala prioritas keuangan mereka, menanamkan pemahaman anak terhadap tanggung
jawab dalam mengelola keuangan, dan mengajarkan anak mengenai fungsi menabung
untuk mencapai tujuan keuangan, seperti membeli buku sekolah, sepatu/tas, dan
seragam sekolah. Hal ini bisa dilakukan melalui SimPel yang mampu mengakomodasi
kebiasaan menabung anak guna mencapai tujuan keuangan mereka.
Usia SMA
Nahh, usia SMA merupakan peralihan dari masa remaja menuju masa
dewasa bagi manusia. Pada fase ini anak biasanya sudah dapat berpikir secara
lebih dewasa, namun pengaruh dari pergaulan dan cepatnya digitalisasi membuat
mereka cenderung konsumtif dan impulsif. Meskipun anak masih dibiayai orang
tua, tapi tidak ada salahnya memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada
anak seperti mulai memikirkan tujuan keuangan jangka panjang untuk kuliah dan mencapai
cita-cita, mengenalkan anak terhadap berbagai macam produk keuangan selain
tabungan, dan mendorong anak untuk mulai memanfaatkan produk keuangan yang
rendah risiko seperti reksa dana dan tabungan emas agar anak gemar berinvestasi
di masa depan.
Usia
Kuliah/Perguruan Tinggi
Pada tahap ini meskipun anak masih menjadi tanggungjawab orang tua,
banyak sekali dari mereka yang sudah cerdas dalam menghasilkan pendapatan
sendiri (meski belum besar dan stabil) baik dalam kerja paruh waktu, menjadi
asisten dosen, dan mengikuti lomba. Kebiasaan baik dalam mengelola keuangan
pada fase sebelumnya akan menjadi bekal bagi mereka di tahap ini. Kehidupan
kampus yang menuntut kemandirian membuat individu semakin sadar dalam
perencanaan dan pengelolaan keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan jangka
panjang mereka. Bagi masyarakat usia remaja/ mahasiswa memanfaatkan produk
tabungan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA) dapat menjadi pilihan untuk
perencanaan dan pengelolaan keuangan mereka yang semakin kompleks.
SiMUDA memiliki 3 skema yaitu SiMUDA InvestasiKu, SiMUDA EmasKu
dan SiMUDA RumahKu. Untuk usia ini, akan dijelaskan ada 2 skema yang cocok buat
kamu. Pertama, SiMUDA InvestasiKu adalah tabungan rencana yang memiliki fitur
berinvestasi di reksa dana secara berkala dan pastinya dilindungi dengan
proteksi asuransi. Setoran awalnya sangat ringan mulai dari Rp100.000 dan
setoran selanjutnya berbeda-beda pada tiap bank, cocok banget nih buat kamu
yang baru mulai belajar berinvestasi. Lanjut kedua, SiMUDA EmasKu hadir untuk memudahkan
akses anak muda berusia 18-30 tahun untuk memiliki emas dengan menggunakan akad
murabahah (jual beli) dan dilindungi
proteksi asuransi yang premi asuransinya dibayar per tahun loh. Dengan
cicilan emas, Sobat harus menyiapkan uang muka atau down
payment (DP) sekian persen dari harga emas yang ingin dibeli.
Setoran perbulannya sangat ringan, minimal Rp50.000 saja. Sobat Sikapi juga
nggak perlu takut lupa melakukan setoran tiap bulannya karena ada
fasilitas auto debet jadi pastikan dana
dalam tabungan tersedia. Untuk tahun pertama, premi ditanggung bank alias gratis.
Usia 20-an (usia pertama
kali bekerja)
Masih ingatkah Sobat saat mendapatkan gaji pertama? Digunakan
untuk apa nih? Dalam fase ini, kamu sudah mulai membangun karirmu. Pada tahap
ini setidaknya ada beberapa hal yang harus mulai kamu miliki yaitu dana
darurat, asuransi kesehatan, dana menikah, dan pos investasi lainnya untuk
mencapai tujuan keuanganmu seperti melanjutkan pendidikan, membeli kendaraan,
dan memiliki rumah/ apartemen. Semakin kompleksnya tujuan keuanganmu ini perlu
didukung dengan kepemilikan produk keuangan yang semakin bervariasi ya Sobat
seperti deposito, reksa dana, obligasi, dan saham. Misalnya, Sobat bisa
mengikuti program Bursa Efek Indonesia “Yuk Nabung Saham” untuk investasi
jangka panjang bagi Sobat yang usianya 20an loh.
Nah Sobat Sikapi, jika sudah memiliki cukup tabungan bisa juga
Sobat ambil KPR untuk beli rumah, dari Produk SiMUDA ada namanya SiMUDA RumahKu
yaitu tabungan rencana untuk mengangsur DP/uang muka KPR dan pastinya dilindungi dengan proteksi asuransi. Setoran rutin bulanan yang ringan minimal Rp100.000 dan tidak
adanya biaya administrasi akan sangat membantu Sobat Sikapi yang ingin
mempunyai rumah impian di masa depan.
Usia 30an
Pada usia ini, Sobat mungkin sudah menikah bahkan memiliki anak.
Jika demikian, kamu harus mempersiapkan dana pendidikan anak. Kamu bisa
mempersiapkan dana pendidikan anakmu dengan cara membuka tabungan pendidikan
anak, mengambil asuransi pendidikan, ataupun memiliki produk investasi lain
khusus untuk pendidikan anak. Pada tahap ini Sobat juga bisa mengambil cicilan
rumah atau KPR jika belum memulai. Namun jika Sobat sudah memiliki aset yang
beragam seperti kendaraan dan rumah, kamu juga butuh mengasuransikan aset-aset
yang kamu miliki agar mengurangi risiko yang tidak diinginkan. Terakhir, Sobat
harus mulai menyiapkan dana pensiun khususnya bagi kalian yang ingin pensiun
dini.
Bagi Sobat Sikapi yang sudah mendapatkan dana pensiun dari kantor
tempat Sobat bekerja, bisa juga loh menambah opsi membuka rekening dana pensiun
di DPLK sehingga ketika memasuki usia pensiun dapat menikmati manfaat dana
pensiun yang maksimal.
Usia 40-50an hingga pensiun
Pada tahap ini, setoran tabungan dan investasi harus terus ditingkatkan
seiring dengan peningkatan penghasilan. Hal ini penting karena kamu semakin
dekat memasuki masa pensiun. Lalu, mulailah review seluruh portofolio
dan aset yang Sobat miliki, jika ada portofolio yang berisiko tinggi ataupun
aset idle, maka mulailah diversifikasi
serta kelola portofolio dan aset yang Anda miliki agar memberikan return yang baik untuk hari tua. Apabila
kamu tertarik dengan bisnis, kamu juga bisa mulai membuka bisnis untuk masa tua
kamu. Lalu, pastikan semua kredit Sobat yang memberatkan seperti KPR sudah
selesai/ lunas sebelum kamu pensiun.
Ketika pensiun, Sobat bisa mengajukan klaim dana pensiun dari
program pensiun yang Sobat ikuti selama ini. Dana pensiun yang diikuti dari
perusahaan tempat bekerja, biasanya akan memberikan seluruh total dana pensiun
beserta hasil investasi secara sekaligus didepan, sehingga selanjutnya tinggal
mengambil sesuai dengan kebutuhan tiap bulan.
Sumber:
https://sigitstw.wordpress.com/mengola-keuangan-pribadi/penghasilan-dan-faktor-pendukungnya/pahami-siklus-finansial-hidup-anda/
https://www.simulasikredit.com/amp/cara-mendidik-anak-untuk-belajar-mengatur-keuangan/
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10493
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10511