Beranda > Keuanganku > Tips Keuangan > Artikel Tips Keuangan > Mengapa Gen Z dan Generasi Milenial Cenderung Lebih Suka Berutang?
MENGAPA GEN Z DAN GENERASI MILENIAL CENDERUNG LEBIH SUKA BERUTANG?
Artikel: Kamis, 6 April 2023
Sobat Sikapi, ada fakta baru nih
soal Gen Z dan Milenial. Ternyata Gen Z dan Milenial memiliki utang yang lebih
banyak dibandingkan dengan generasi lain. Salah satunya terlihat dari data
kepemilikan rekening dan jumlah outstanding pinjaman pada fintech P2P lending. Statistik Fintech
P2P Lending (fintech
pendanaan bersama) OJK pada Desember 2022 menunjukkan bahwa 62% rekening
fintech pendanaan bersama dimiliki oleh nasabah usia 19-34 tahun. Tidak
jauh dari angka tersebut, 60% pinjaman dari fintech pendanaan bersama juga
disalurkan kepada nasabah usia 19-34 tahun. Artinya pengguna fintech
pendanaan bersama didominasi oleh Gen Z dan Milenial. Oleh karena itu tidak
heran jika Gen Z dan Milenial dianggap cenderung suka berutang. Lalu, mengapa
Gen Z dan Milenial cenderung lebih suka berutang? Yuk kenali alasan dan tipsnya
supaya Sobat bisa terhindar dari kebiasaan berutang, apalagi utang konsumtif.
Alasan yang pertama didorong oleh
kemajuan teknologi. Saat ini banyak sekali aplikasi digital yang memberikan
kemudahan dalam mengajukan pinjaman seperti fintech pendanaan bersama
dan paylater. Jika dahulu mengajukan pinjaman perlu dilakukan secara
tatap muka sekarang pinjaman bisa dilakukan secara digital, persyaratannya pun
lebih mudah dan praktis. Selain aplikasi pinjaman, ada juga aplikasi untuk
belanja online baik berupa e-commerce, aplikasi pemesanan tiket,
maupun aplikasi pemesanan makanan. Belanja dan berwisata semakin
mudah. Apalagi jika aplikasi tersebut menawarkan layanan paylater, kita
bisa membeli terlebih dahulu dan membayarnya nanti. Padahal hal tersebut
termasuk ke dalam utang konsumtif. Untuk itu penting sekali menyikapi kemajuan
teknologi dan kemudahan berbagai aplikasi digital secara bijak. Sobat perlu
membekali diri dengan perencanaan keuangan yang baik agar terhindar dari
belanja konsumtif. Ingat selalu hanya berutang untuk keperluan mendesak, jangan
mudah tergiur kemudahan aplikasi digital ya Sobat.
Alasan yang kedua didorong oleh
profil Gen Z dan Milenial sebagai kelompok usia produktif yang bekerja dan
memiliki pendapatan. Artinya Gen Z dan Milenial memiliki uang untuk membiayai
belanja dan kebutuhan sehari-hari. Hanya saja jika tidak cakap mengatur
keuangan Gen Z dan Milenial akan cenderung menjadi konsumtif. Lebih jauh lagi,
jika pendapatan yang dimiliki tidak cukup untuk membiayai pengeluaran utang,
maka utang akan menjadi solusi sementara, padahal ini merupakan sumber masalah.
Misalnya Sobat menggunakan paylater untuk membeli gadget baru
dengan dalih akan menerima gaji dan dapat melunasi utang tersebut di bulan
depan. Jika tidak membuat perencanaan keuangan yang baik hal ini justru bisa
membebani Sobat di masa depan.
Kurangnya literasi keuangan
membuat sulit untuk menabung atau berinvestasi, malah cenderung menggunakan
produk pinjaman secara tidak bijak. Untuk itu, Sobat perlu membekali diri
dengan literasi keuangan yang baik. Dengan memiliki pemahaman produk keuangan
dan perencanaan keuangan, Sobat akan lebih selektif dalam mengatur pengeluaran,
mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan sehingga tidak terjerumus dalam
kebiasaan berutang.
Itulah penjelasan mengenai
perilaku berutang Milenial dan Gen Z. Semoga Sobat bisa terhindar dari
kebiasaan utang konsumtif ya!
Referensi:
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/data-dan-statistik/fintech/Pages/Statistik-Fintech-Lending-Periode-Desember-2022.aspx
https://www.idxchannel.com/economics/gen-z-sampai-milenial-paling-banyak-ngutang-totalnya-capai-rp1474-triliun