Beranda > Investasi > Jenis Investasi > Reksa Dana > Investor Ritel vs Investor Institusional? Kenali Perbedaannya
INVESTOR RITEL VS INVESTOR INSTITUSIONAL? KENALI PERBEDAANNYA
Artikel: Kamis, 19 Oktober 2023
Tahukah Sobat? Dalam dunia investasi terdapat
dua jenis investor yaitu investor institusional dan investor individu. Perbedaannya
kedua jenis investor ini terletak pada pengelolaan dana investasi. Investor
institusional adalah perusahaan atau organisasi yang melakukan transaksi investasi
atas nama orang lain. Dalam hal ini investor institusional melakukan transaksi
untuk mengelola dana nasabah. Beberapa contoh investor institusional adalah
perusahaan asuransi, reksa dana, pengelola dana pensiun, dan bank yang
menyediakan produk tabungan baik untuk reguler atau keperluan pensiun.
Investor institusional sering menjual atau membeli
aset dalam jumlah besar dan dapat memperjualbelikan obligasi atau sekuritas.
Selain itu, investor institusional biasanya menggunakan metode yang lebih
canggih dan cara berinvestasi yang lebih profesional dibandingkan dengan
investor ritel, hal ini untuk memastikan dana yang dikelola dapat berkembang sesuai
tujuan produk keuangan yang dipilih nasabah. Misalnya perusahaan dana pensiun
mengelola dana nasabah dengan menempatkan dana tersebut pada portofolio
investasi yang sesuai dengan profil risiko dan proyeksi imbal hasil. Tujuannya
agar dana tidak kalah dengan nilai inflasi dan dapat berkembang sehingga dapat memenuhi
kebutuhan nasabah di masa depan.
Sementara itu, investor ritel adalah individu yang
melakukan transaksi investasi melalui perusahaan pialang. Berbeda dengan
investor institusional, investor ritel berinvestasi untuk mengelola dana
pribadi. Contoh investor ritel adalah transaksi melalui manajer investasi atau
perusahaan sekuritas yang dilakukan secara mandiri. Misalnya saja Sobat membuka
rekening saham melalui perusahaan sekuritas untuk mempersiapkan dana pendidikan
anak-anak atau membiayai pembelian aset dalam jumlah besar. Transaksi yang
Sobat lakukan dikelola secara mandiri dan non-profesional disesuaikan dengan
dana yang dimiliki, profil risiko serta pemahaman produk investasi Sobat. Non
profesional berarti pengelolaan dana investasi sangat bergantung pada kemampuan
Sobat melakukan analisis perkembangan ekonomi dan keuangan. Hal ini berbeda
dengan investor institusional yang dikelola oleh profesional yang telah
memiliki sertifikasi dan lisensi seperti izin wakil manajer investasi.
Meskipun investor ritel melakukan transaksi
yang lebih kecil daripada investor institusional, investasi yang dilakukan
tetap memiliki peran penting dalam perencanaan keuangan individu. Dengan menjadi
investor ritel Sobat dapat mengelola keuangan secara mandiri untuk mencapai
tujuan keuangan. Pengelolaan dana investasi yang dilakukan oleh investor ritel
sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu. Namun apabila Sobat ingin
memperoleh bantuan profesional dalam mengelola keuangan Sobat dapat memilih
produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan Sobat. Misalnya untuk merencanakan
program pensiun, maka Sobat bisa memanfaatkan perusahaan dana pensiun sehingga
dana akan dikelola oleh investor institusional.
Menjadi investor ritel maupun investor institusional,
keduanya memiliki peran penting untuk membantu Sobat mengelola dana. Sobat
dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan, kemampuan keuangan, dan yang terpenting
Sobat sudah memiliki pemahaman yang baik sebelum berinvestasi. Pastikan
berinvestasi dengan memanfaatkan produk dan lembaga keuangan yang telah diawasi
dan berizin dari OJK.
Referensi:
https://pintu.co.id/blog/perbedaan-investor-ritel-dan-investor-institusional-pengertian-contoh#pengertian-investor-institusional
https://pluang.com/id/blog/resource/investor-institusional-adalah
https://www.kemenkeu.go.id/ori