PINJAM DANA DI FINTECH? KENALI LAYANAN PENDANAAN PRODUKTIF DAN KONSUMTIF
Artikel: Kamis, 29 Februari 2024
Di era digital, aktivitas pinjam
meminjam bisa dilakukan hanya dengan memanfaatkan smartphone. Saat ini terdapat beberapa layanan produk pinjaman online yang bisa Sobat manfaatkan secara
digital, mulai dari layanan pinjaman dari perbankan digital, perusahaan
pembiayaan, dan Fintech Pendanaan
Bersama. Layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi atau Fintech Pendanaan Bersama (Fintech
Peer-to-Peer Lending) adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk
mempertemukan pemberi pinjaman (lender)
dengan penerima pinjaman (borrower)
dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dalam mata uang Rupiah secara
langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet. Dengan
kehadiran fintech, Sobat dapat
mengajukan pinjaman untuk berbagai kebutuhan secara praktis. Apabila
dibandingkan dengan kredit dari perbankan atau perusahaan pembiayaan, pinjaman
dari fintech relatif lebih praktis
karena semua prosedur dapat dilakukan melalui situs atau aplikasi, dan dokumen
yang dibutuhkan umumnya hanya KTP. Selain praktis, pendanaan melalui fintech juga dapat digunakan untuk
berbagai keperluan. Saat ini terdapat dua layanan pendanaan yaitu pendanaan
produktif dan konsumtif.
Pendanaan produktif adalah pendanaan
untuk usaha yang menghasilkan barang/ jasa, termasuk usaha yang memberikan
nilai tambah dan meningkatkan pendapatan bagi penerima dana. Layanan ini dapat
menjadi alternatif sumber pendanaan bagi pengusaha UMKM yang membutuhkan
pinjaman untuk modal usaha atau membantu cash
flow perusahaan. Misalnya, Toko Roti Enak mendapatkan order atau pesanan roti dalam jumlah
besar oleh sebuah vendor wedding
organizer. Sayangnya modal yang dimiliki oleh Toko Roti Enak terbatas, jika
dipaksakan membeli bahan baku dengan uang tunai yang ada dikhawatirkan dapat
mengganggu cash flow toko. Oleh
karena itu Pak Rachmat memutuskan untuk mencari pinjaman dengan mengajukan
pendanaan produktif melalui purchase
order financing pada fintech pendanaan
bersama. Dengan menyertakan surat pemesanan
atau surat perintah kerja sebagai dokumen persyaratan pinjaman, Pak Rachmat
bisa mendapatkan pinjaman yang cukup untuk mendanai usahanya. Selanjutnya,
setelah pesanan dilunasi oleh vendor wedding
organizer Pak Rachmat akan membayar cicilan pinjaman di fintech sesuai dengan tenor yang telah
ditentukan. Tentunya ada bunga dan biaya administrasi yang perlu dibayarkan,
oleh karena itu perlu bijak dalam memanfaatkan pinjaman melalui fintech.
Layanan yang kedua adalah pendanaan
konsumtif yaitu pendanaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh Penerima
Dana untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha atau aktivitas
produktif dalam jangka waktu yang diperjanjikan. Berbeda dengan pendanaan
produktif, pendanaan konsumtif relatif lebih bebas pengunaannya. Oleh karena
itu, pendanaan ini cocok untuk membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhan
pribadi. Misalnya, Bagus akan masuk kuliah dan membutuhkan laptop baru untuk
membantu proses belajar. Sayangnya, beberapa klien Toko Roti belum melunasi
pembayaran invoice toko. Oleh karena
itu Pak Rachmat mengajukan pendanaan konsumtif untuk membeli laptop Bagus.
Dalam hal ini Pak Rachmat bisa memanfaatkan skema pendanaan seperti installment loan. Tentunya ada bunga dan
biaya administrasi yang perlu dibayarkan, oleh karena itu Pak Rachmad perlu
melunasi pinjaman secara tepat waktu.
Selain mengenali perbedaan tujuan
penggunaan dana, Sobat juga perlu mengenali beberapa perbedaan fitur pendanaan
produktif dan konsumtif sebagai berikut:
· Jumlah pinjaman: jumlah pinjaman
yang dapat diajukan dalam pendanaan produktif biasanya lebih besar dibandingkan
pendanaan konsumtif
· Tenor pinjaman: tenor pinjaman dalam
pendanaan produktif biasanya lebih panjang dibandingkan pendanaan konsumtif,
hal ini juga sejalan dengan jumlah pinjaman yang diajukan
· Analisis risiko: dalam pendanaan
produktif bermanfaat untuk menghindari gagal bayar. Analisis ini berupa
verifikasi dan pengecekan perusahaan yang mengajukan pendanaan. Sedangkan pada
pendanaan konsumtif umumnya tidak ada analisis risiko, sehingga konsumen harus
bijak dalam mengajukan pinjaman agar terhindar dari gagal bayar
· Dokumen pendukung: dalam pendanaan
produktif umumnya perlu melampirkan dokumen penggunaan dana (profil usaha,
legalitas perusahaan, laporan keuangan, invoice,
dll) untuk dianalisis. Sedangkan pada pendanaan konsumtif umumnya hanya
membutuhkan KTP dan NPWP yang perlu dilampirkan.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan layanan
pendanaan produktif dan konsumtif dalam fintech
pendanaan bersama. Bagi Sobat yang ingin mengajukan pinjaman atau pendanaan
dari fintech jangan lupa pilih
layanan sesuai dengan tujuan keuangan, jumlah pendanaan/pinjaman sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan bayar, serta pastikan memilih layanan dari Fintech yang
diawasi dan berizin OJK. Yuk jadi konsumen cerdas dan bijak dalam memanfaatkan
produk keuangan!