SEJAUH MANA TINGKAT LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN MASYARAKAT INDONESIA SERTA BAGAIMANA MENINGKATKANNYA?

Artikel - Kamis, 29 Agustus 2024



Di tengah dinamika perekonomian yang terus berkembang, literasi dan inklusi keuangan menjadi aspek penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan cerdas secara finansial. Literasi keuangan adalah gabungan dari pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam mengelola keuangan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan, sehingga pada akhirnya dapat mencapai kesejahteraan finansial. Di sisi lain, inklusi keuangan berfokus pada ketersediaan akses bagi masyarakat untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan di lembaga keuangan formal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Tujuannya adalah mewujudkan kesejahteraan dengan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses layanan keuangan.

Untuk memahami seberapa jauh pencapaian literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK). Survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2024, OJK bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk pelaksanaan SNLIK, yang melibatkan 10.800 responden dari 34 provinsi dan 120 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Survei ini memiliki beberapa tujuan utama:

1. Mengukur Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan

SNLIK bertujuan untuk mengetahui sejauh mana literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.

2. Menilai Dampak Program

Survei ini menilai efektivitas dan keberhasilan program-program literasi serta inklusi keuangan yang telah dilaksanakan.

3. Menyediakan Dasar Perencanaan Program

Hasil survei digunakan sebagai acuan untuk merencanakan program literasi dan inklusi keuangan di masa depan.

Berdasarkan hasil survei SNLIK 2024, Indeks Literasi Keuangan Nasional berada di angka 65,43%, sedangkan Literasi Keuangan Konvensional dan Syariah tercatat di 65,09% dan 39,11%.  Sementara itu, Indeks Inklusi Keuangan Nasional mencapai 75,02%, sedangkan Inklusi Keuangan Konvensional dan Syariah tercatat di 73,55% dan 12,88%. Angka-angka ini memberikan gambaran mengenai seberapa jauh masyarakat Indonesia telah memahami dan mengakses produk keuangan, baik konvensional maupun syariah.

Dengan hasil survei tersebut sebagai latar belakang, penting bagi setiap individu untuk melakukan langkah-langkah strategis guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa diambil:



1. Waspada dan Melek Isu Keuangan

Selalu up-to-date dengan isu-isu keuangan terbaru dan perubahan peraturan. Edukasikan diri mengenai tren pasar dan perubahan regulasi untuk membuat keputusan finansial yang lebih bijak dan terinformasi. Ini meliputi pemahaman tentang kebijakan baru, perkembangan teknologi keuangan, dan dampaknya terhadap perencanaan keuangan pribadi Sobat.

2. Manfaatkan Platform Keuangan Digital

Teknologi telah membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih mudah. Gunakan berbagai aplikasi dan dompet digital untuk memantau pengeluaran dan pendapatan secara real-time. Dengan memanfaatkan teknologi ini, Sobat bisa mengelola anggaran dengan lebih efektif dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.

3. Aktif dalam Kampanye Keuangan

Berpartisipasi dalam kampanye keuangan yang digagas oleh pemerintah, sektor swasta, atau komunitas  seperti program tabungan dan pembiayaan, kampanye literasi dan edukasi keuangan, pelatihan sosial, dan lain-lain untuk mendukung upaya edukasi dan literasi keuangan. Kampanye-kampanye seperti ini seringkali menyediakan informasi yang berharga mengenai pengelolaan keuangan dan produk keuangan yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan Sobat sebagai masyarakat.

4. Ikuti Seminar dan Lokakarya

Daftarkan diri untuk seminar dan lokakarya yang fokus pada perencanaan keuangan. Acara ini memberikan kesempatan untuk belajar langsung dari para ahli dan mendapatkan wawasan terbaru tentang strategi keuangan. Tanya langsung kepada pakar tentang masalah yang mungkin Sobat hadapi dalam perencanaan keuangan pribadi.

5. Jalankan atau Dukung UMKM Lokal

Terlibat dalam menjalankan atau mendukung UMKM lokal dapat memperkuat ekonomi nasional dan memberikan manfaat pribadi. Dengan berpartisipasi dalam usaha kecil, Sobat tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian kolektif tetapi juga memperluas jaringan finansial dan peluang investasi pribadi.

Peningkatan literasi dan inklusi keuangan adalah langkah kunci untuk mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah praktis, setiap individu dapat memainkan peran penting dalam mengelola keuangan secara lebih efektif dan mendukung perekonomian lokal. Mari terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keuangan kita agar dapat menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih siap dan bijaksana.