Kontak | Indonesia | English | Masuk

Beranda > Investasi > Jenis Investasi > Reksa Dana > Mengenal Reksa Dana Terproteksi: Mekanisme, Karakteristik, dan Risiko

Share

MENGENAL REKSA DANA TERPROTEKSI: MEKANISME, KARAKTERISTIK, DAN RISIKO

Artikel - Kamis, 7 Desember 2023


Kalau urusan uang dan investasi masih bikin Sobat pusing, tenang aja, Sobat nggak perlu jadi ahli finansial buat mulai investasi. Kali ini kita bakal obrolin tentang satu jenis investasi yang bisa jadi opsi menarik buat Sobat: Reksa dana terproteksi. Alias, Capital Protected Fund (CPF).

Nggak pake istilah ribet, kita bakal bongkar bareng-bareng apa sih reksa dana terproteksi itu, karakteristik yang bikin dia unik, dan juga risiko yang perlu Sobat pertimbangkan sebelum masuk ke dalam dunia investasi yang lebih serius. Yuk, simak terus artikel ini!

Apa Itu Reksa Dana Terproteksi?

Reksa dana terproteksi merupakan jenis reksa dana yang memberikan perlindungan terhadap nilai investasi awal pemegang unit penyertaan. Proteksi ini diberikan melalui mekanisme pengelolaan portofolio investasi, dengan pembagian hasil investasi secara periodik dalam bentuk dividen. Aturan main terkait reksa dana terproteksi telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mana nilai pokok investasi akan diproteksi sepenuhnya pada saat jatuh tempo dengan jangka waktu investasi yang sudah ditentukan.

Mekanisme Pengelolaan

Reksa dana terproteksi pada dasarnya punya kesamaan dengan reksa dana pendapatan tetap, yang mana keduanya menempatkan sebagian besar portofolio investasinya pada instrumen surat utang. Bedanya ada di mekanisme pengelolaannya. Manajer investasi reksa dana terproteksi membeli surat utang dan menahannya sampai jatuh tempo (hold to maturity), sementara reksa dana pendapatan tetap mengelolanya secara aktif dengan potensi melakukan jual-beli (trading).

Karakteristik Reksa Dana Terproteksi

  1. Masa dan Unit Terbatas

Penawaran reksa dana terproteksi bersifat terbatas, baik dari segi nominal yang ditawarkan maupun periode penawarannya. Masa penawaran biasanya dibuka maksimal 120 hari kerja setelah pernyataan efektif.

  1. Ada Jatuh Tempo

Reksa dana terproteksi punya rencana tanggal pembubaran yang dikenal sebagai tanggal "jatuh tempo”. Hal ini berkaitan dengan jatuh tempo surat utang dalam portofolio investasinya.

  1. Adanya Indikasi Return

Reksa dana terproteksi diperbolehkan memberikan indikasi atau perkiraan imbal hasil (return) yang diperoleh dari bunga/kupon surat utang setelah dikurangi dengan biaya dan pajak.

Risiko yang Perlu Diperhatikan

Meskipun memberikan perlindungan terhadap nilai investasi awal, reksa dana terproteksi tetap punya risiko, antara lain:

  1. Risiko Kredit atau Wanprestasi

Potensi kerugian terjadi kalau perusahaan penerbit surat utang mengalami gagal bayar. Maka dari itu, penilaian risiko kredit oleh perusahaan pemeringkat dan pemahaman terhadap perusahaan penerbit menjadi penting.

  1. Perubahan Peringkat Perusahaan

Walaupun suatu perusahaan bisa punya peringkat layak investasi pada awal penerbitan surat utang, peringkat tersebut bisa berubah seiring waktu. Sobat perlu memahami bahwa peringkat bisa turun menjadi tidak layak investasi.

  1. Pergerakan Aset Lain

Nilai imbal balik investasi reksa dana terproteksi bisa dipengaruhi oleh pergerakan aset lain, contohnya pasar uang dan saham. Potensi kerugian terjadi kalau unsur lain mengalami kerugian yang lebih besar ketimbang keuntungan dari pembayaran obligasi.

Reksa dana terproteksi menawarkan perlindungan nilai investasi awal melalui mekanisme pengelolaan portofolio investasi. Tapi, Sobat perlu paham dulu karakteristik dan risiko yang terkait. Sebelum berinvestasi, penting banget untuk membaca prospektus dan memahami informasi yang disediakan oleh penyedia reksa dana terproteksi.

Sumber: https://www.bareksa.com/berita/berita-ekonomi-terkini/2019-03-18/apa-yang-dimaksud-reksadana-terproteksi-begini-ulasannya

Rating

Senang
100%
Puas
0%
Menginspirasi
0%
Tidak Peduli
0%

Daftar Perusahaan Fintech Lending Yang Berizin dan Terdaftar di OJK per 24 Mei 2021

Selengkapnya >>

v

Tips Terpopuler

Harga Emas Naik Turun, Apa Penyebabnya?
Baca selengkapnya >>
PENYEBAB NAIK TURUN HARGA SAHAM SUATU PERUSAHAAN
Baca selengkapnya >>
Mengenal Candlestick, Rambu-rambu Saham untuk Investor
Baca selengkapnya >>
Hai Calon Investor, Yuk Mengenal Jenis Pasar Modal
Baca selengkapnya >>
INVESTASI SAHAM JUGA HARUS PUNYA STRATEGI DONG! YUK, BAGI INVESTOR PEMULA SIMAK ARTIKEL BERIKUT INI!
Baca selengkapnya >>

Tips Terbaru

Rekomendasi Investasi 2024 untuk Sobat Cuan
Baca selengkapnya >>
Mengenal Reksa Dana Terproteksi: Mekanisme, Karakteristik, dan Risiko
Baca selengkapnya >>
Saham Blue Chip dan Saham Dividen, Dua Jenis Saham yang Cocok untuk Investor Konservatif
Baca selengkapnya >>
Investor Ritel vs Investor Institusional? Kenali Perbedaannya
Baca selengkapnya >>
Investasi Jangka Panjang Optimalkan Compound Interest
Baca selengkapnya >>