BIJAK BERUTANG DI PAYLATER AGAR RIWAYAT KREDIT TIDAK KOL 5
Artikel: Kamis, 31 Agustus 2023
Siapa yang pernah tergoda untuk belanja karena
dapat promo PayLater? Tawaran promo memang membuat aktivitas belanja terlihat
semakin hemat. Eits waspada dengan efek psikologis dari promosi seperti ini
bisa bikin Sobat konsumtif dan tidak bijak dalam bertransaksi. Apalagi dalam memanfaatkan aplikasi pinjaman fintech maupun fitur PayLater alias beli
dulu bayar nanti. Sebelum memanfaatkan aplikasi pinjaman maupun fitur PayLater
sebaiknya Sobat terlebih dahulu menimbang manfaat dan risiko.
Aplikasi tersebut memang memberikan kemudahan
dan transaksi dan tawaran promo, namun perlu diperhatikan bahwa Sobat harus
mampu melunasi pinjaman yang dimanfaatkan beserta biaya lainnya seperti
administrasi, bunga, denda, dan lain-lain9. Saat ini pinjaman PayLater juga
sudah masuk dalam pencatatan riwayat kredit dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan
(SLIK) OJK. Artinya riwayat pembayaran cicilan PayLater bisa memengaruhi riwayat kredit. Ingat setiap utang harus dilunasi secara tepat waktu dan tepat jumlah.
Jika tidak tertib dalam membayar bisa dianggap kredit macet dan membuat riwayat
kredit buruk.
Riwayat kredit atau credit scoring adalah angka yang diberikan biro kredit kepada
seseorang berdasarkan riwayat kredit/pembiayaannya. Untuk informasi lebih
lanjut mengenai penilaian riwayat kredit Sobat dapat membaca kembali artikel sebelumnya. Mengapa riwayat kredit bisa buruk?
Faktor utama yang menyebabkan riwayat kredit buruk adalah tidak membayar
cicilan utang secara tepat waktu dan tepat jumlah. Tepat waktu artinya membayar
cicilan sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Sementara
itu, tepat jumlah artinya membayar cicilan sesuai jumlah utang pokok, bunga,
dan biaya lainnya yang harus dibayarkan sesuai dengan perjanjian pinjaman. Pastikan
Sobat berutang sesuai kemampuan keuangan dan pilih waktu pembayaran cicilan
setelah tanggal gajian. Selanjutnya, sisihkan dana khusus untuk melunasi utang dan
segera lunasi utang sebelum melewati tenggat waktu pembayaran yang telah
ditentukan. Selain itu penting sekali membaca perjanjian pinjaman sebelum
memutuskan menggunakan aplikasi PayLater. Sobat dapat membaca kembali tips
menggunakan PayLater dalam artikel berikut ini.
Di antara utang produktif dan utang konsumtif,
manakah yang lebih berisiko menyebabkan riwayat kredit buruk? Sebenarnya hal
ini sangat bergantung pada kemampuan kita mengelola utang. Jika tidak dikelola
dengan baik utang produktif maupun konsumtif dapat memengaruhi riwayat kredit. Nah
biasanya utang konsumtif yang lebih sering dilakukan secara impulsif dan tidak dikelola
dengan baik sehingga lebih berisiko menyebabkan riwayat kredit buruk. Sementara
utang produktif biasanya diajukan melalui perencanaan yang lebih matang sehingga
pemanfaatan utang produktif dapat dikelola lebih baik.
Lalu mengapa kita harus bertanggung jawab
terhadap utang dan menjaga riwayat kredit? Tanggung jawab atas pinjaman dan riwayat
kredit itu menggambarkan karakter pribadi. Bukan hanya berpengaruh pada
keuangan Sobat, namun juga dapat berdampak pada aspek kehidupan lain seperti
proses lamaran kerja atau pengajuan pinjaman di sektor jasa keuangan. Riwayat
kredit yang buruk mengindikasikan karakter yang tidak mampu bertanggung jawab
dalam mengelola uang sehingga dianggap rentan melakukan kecurangan/fraud, berisiko merusak riwayat
perusahaan, atau mengalami non performing
loan atau gagal bayar dalam pinjaman jangka panjang seperti KPR.
Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga riwayat
kredit. Agar riwayat kredit tetap baik, Sobat yang memiliki utang dapat
mengikuti tips berikut ini:
1. Buatlah rekapitulasi utang, jangan
sampai ada utang yang telat/lupa dibayar
Ingat
segala jenis utang melalui produk keuangan akan tercatat dalam Sistem Layanan
Informasi Keuangan (SLIK). Catat jumlah utang, tenggat pembayaran, serta bunga
dan biaya lain yang harus dibayarkan.
2. Atur keuangan dengan cara menambah
penghasilan, kurangi pengeluaran, dan hindari menambah utang lain
Usahakan
agar utang tidak lebih dari 30% total pendapatan sehingga arus keuangan tetap
stabil. Sobat juga dapat menambah penghasilan dan mengurangi pengeluaran untuk
memperbaiki kondisi keuangan Sobat.
3. Apabila dalam keadaan darurat,
gunakan metode menjual barang atau mencairkan tabungan untuk melunasi utang
Dalam
keadaan darurat, menjual barang atau mencairkan tabungan bisa dilakukan untuk
menghindari bunga yang terus bertambah atau status kredit macet.
4. Gunakan skala prioritas untuk
melunasi utang
Sobat
dapat mempertimbangkan nominal utang, nilai bunga, dan tenggat waktu dalam
menyusun skala prioritas. Misalnya lunasi utang dimulai dari nominal paling
kecil, bunga paling besar, dan tenggat waktu yang paling dekat, agar terhindar
dari denda dan bunga yang terus bertambah.
Jika seluruh utang sudah lunas jangan lupa simpan
bukti pelunasan dan cek riwayat kredit dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan
(SLIK) OJK secara berkala. Pastikan riwayat kredit Sobat sudah pulih dan tidak
memiliki status kredit macet. Apabila memiliki kendala terkait status SLIK,
Sobat dapat menyampaikan pengaduan melalui layanan pengaduan resmi lembaga jasa
keuangan bersangkutan atau layanan Kontak OJK 157 dengan menyiapkan dokumen
bukti pelunasan.
Itu dia tips bijak berutang dan memanfaatkan
PayLater. Yuk cermat dalam memanfaatkan produk keuangan dan jaga selalu riwayat
kredit Sobat!
Referensi:
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10422
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/40807
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/40783
https://www.investopedia.com/articles/financialcareers/07/broker_credit.asp