HADAPI INFLASI DENGAN INVESTASI SESUAI PROFIL RISIKO
Artikel - Kamis, 1 Agustus 2024
Sobat, coba ingat-ingat beberapa tahun lalu, uang Rp100.000 sudah bisa dipakai untuk beli apa saja? Bandingkan dengan sekarang, mungkin barang yang dibeli nggak sebanyak beberapa tahun lalu. Ini adalah salah satu dampak inflasi, nilai uang semakin menyusut dari tahun ke tahun karena harga barang yang meningkat. Apa sebenarnya inflasi dan bagaimana menghadapinya?
Secara sederhana, inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Beberapa faktor yang menyebabkan inflasi antara lain kenaikan biaya produksi secara umum, tingginya jumlah permintaan, jumlah uang beredar bertambah, serta kondisi perekonomian. Dampak inflasi yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari adalah menurunnya daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang melambat, bahkan meningkatnya angka pengangguran. Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi dampak inflasi?
Pisahkan Pos Kebutuhan dan Keinginan
Untuk mengelola keuangan dengan lebih baik, penting untuk membedakan antara kebutuhan pokok dan keinginan yang bersifat sekunder. Kebutuhan pokok meliputi pengeluaran untuk makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Sedangkan keinginan bisa berupa barang atau jasa yang tidak mendesak seperti liburan, gadget terbaru, atau hobi mahal. Dengan cara ini, Sobat bisa lebih fokus pada pengeluaran yang benar-benar diperlukan dan menunda pembelian barang yang kurang mendesak.
Mencari Tambahan Pendapatan
Dengan meningkatnya biaya hidup, penting untuk mencari sumber pendapatan tambahan untuk menambah pemasukan keuangan Sobat. Beberapa cara yang dapat Sobat pertimbangkan antara lain:
Membuka Usaha
Sobat bisa memulai usaha dari rumah seperti menjual produk atau jasa, atau bahkan membuat toko online. Platform online menawarkan berbagai peluang untuk berbisnis. Memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce bisa menjadi strategi yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Pekerjaan Sampingan (Hustle Job) atau Pekerjaan Lepas (Freelance Job)
Mencoba hustle job atau freelance job yang sesuai dengan keterampilan dan hobi Sobat juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan. Misalnya, jika Sobat memiliki keterampilan dalam desain grafis, penulisan, atau penerjemahan, Sobat bisa menawarkan jasa tersebut secara online.
Siapkan Dana Darurat
Memiliki dana darurat adalah langkah penting dalam perencanaan keuangan. Dana ini berfungsi untuk antisipasi hal-hal yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, sakit keras, atau keadaan darurat lainnya.
Bagi yang Lajang
Idealnya, Sobat memiliki dana darurat sebanyak minimal 6 bulan biaya hidup. Ini akan memberikan cushion yang cukup untuk bertahan jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
Bagi yang Berkeluarga
Bagi Sobat yang sudah berkeluarga, sebaiknya menyiapkan dana darurat sebanyak minimal 12 bulan biaya hidup. Ini penting untuk memastikan bahwa seluruh keluarga dapat bertahan dengan nyaman selama periode ketidakpastian.
Berinvestasi Sesuai Profil Risiko
Inflasi dapat mengurangi daya beli uang, sehingga berinvestasi adalah langkah penting untuk melindungi dan meningkatkan kekayaan Sobat. Namun, memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko adalah kunci utama.
Pilih Instrumen Investasi yang Tepat
Pilihlah instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dari tingkat inflasi. Misalnya, jika inflasi berada di angka 4,94% dan Sobat berinvestasi di Sukuk Ritel seri SR07 dengan kupon 5,9%, maka imbal hasil investasi Sobat lebih tinggi dari inflasi, sehingga nilai investasi Sobat tetap tumbuh.
Pertimbangkan Risiko dan Likuiditas
Setiap jenis investasi memiliki tingkat risiko dan likuiditas yang berbeda. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan toleransi risiko Sobat dan perhatikan likuiditasnya untuk memastikan bahwa Sobat dapat mengakses dana ketika diperlukan.
Strategi Hedging
Hedging adalah teknik yang digunakan untuk mengurangi risiko dalam investasi. Ini penting untuk melindungi nilai investasi Sobat dari fluktuasi pasar yang tidak dapat diprediksi. Contoh investasi emas atau saham blue chip.
Diversifikasi
Diversifikasi merupakan penempatan dana investasi pada berbagai sektor atau instrumen. Ini membantu mengurangi risiko kerugian karena jika satu sektor mengalami penurunan, sektor lain mungkin tetap stabil atau memberikan keuntungan. Sebagai contoh, alokasikan dana Sobat di berbagai instrumen seperti saham, reksa dana, dan obligasi.
Average Down
Strategi dimana Sobat dapat membeli lebih banyak produk investasi pada harga yang lebih rendah saat nilai investasi menurun. Dengan demikian, saat nilai investasi kembali naik, keuntungan yang didapat bisa menutupi kerugian sebelumnya.
Dalam menghadapi inflasi, manajemen keuangan yang bijak adalah kunci utama. Dengan mengelola pos keuangan dengan baik, mencari pendapatan tambahan, menyiapkan dana darurat, dan berinvestasi sesuai dengan profil risiko, Sobat dapat meminimalkan dampak perubahan ekonomi. Tetap optimis dan terus pantau kondisi ekonomi untuk menyesuaikan strategi keuangan Sobat. Dengan pendekatan yang tepat, Sobat dapat menghadapi berbagai tantangan ekonomi dengan lebih percaya diri dan siap menghadapi masa depan.