Kontak | Indonesia | English | Masuk

Beranda > Investasi > Jenis Investasi > Saham > Fears and Greed: Hindari Bias Psikologi dalam Berinvestasi

Share

FEARS AND GREED: HINDARI BIAS PSIKOLOGI DALAM BERINVESTASI

Artikel - Kamis, 16 Mei 2024


Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi keputusan Sobat dalam berinvestasi. Salah satunya adalah faktor psikologis investor. Ya! Ternyata kondisi emosional investor sangat menentukan dalam pengambilan keputusan investasi, baik saat membeli atau menjual instrumen investasi. Dalam ilmu keuangan hal ini dikenal sebagai bias psikologi. Bias psikologi menggambarkan kondisi penyimpangan dalam pengambilan keputusan investasi karena mengutamakan emosional tanpa mempertimbangkan fakta yang ada. Yuk kenali 2 jenis bias psikologi dalam berinvestasi yang seringkali menjebak investor pemula!

Fears atau Loss Aversion Bias

Bias ini menggambarkan kecenderungan investor yang terlalu takut rugi, sehingga perilaku investasinya lebih fokus untuk menghindari kerugian daripada menghasilkan keuntungan. Contohnya investor yang tidak berani berinvestasi saham karena high risk, padahal risiko tinggi pada produk saham juga diikuti dengan potensi keuntungan yang bisa didapatkan apabila mampu menganalisis pasar saham dengan tepat. Contoh lainnya adalah sifat panik ketika terjadi penurunan harga saham. Panik yang berlebihan akan mendorong investor untuk melakukan cut loss untuk menghindari kerugian, padahal jika bersabar harga saham bisa kembali naik dalam jangka panjang. Perasaan takut atau enggan rugi membuat Sobat tidak dapat memaksimalkan potensi dalam berinvestasi. Nah, oleh karena itu Sobat perlu melakukan analisis fundamental dan teknikal dengan tenang, agar mampu melihat potensi tersebut. 


Greed Bias

Bias ini menggambarkan kecenderungan investor menjadi serakah dengan berharap kenaikan nilai investasi lebih tinggi dari saham yang dibeli. Dalam hal ini, investor terlalu fokus pada keuntungan yang tidak realistis karena tidak mempertimbangkan kemampuan dan keterbatasan yang ada. Contohnya, investor yang memborong saham gorengan dengan harapan mendapat imbal hasil yang tinggi. Investor yang serakah sangat mudah tergiur dengan kenaikan harga saham, padahal saham gorengan tidak memiliki fundamental yang baik dan berisiko rugi dalam jangka panjang. Contoh lainnya adalah kebiasaan menahan saham (hold) pada harga yang cukup tinggi tanpa mempertimbangkan risiko. Lagi-lagi, Sobat perlu melakukan analisis fundamental dan teknikal dengan tenang, agar mampu melihat risiko tersebut. Jangan sampai terjebak oleh sifat serakah yang membuat Sobat tidak realistis dalam berinvestasi.

2 contoh bias psikologi tersebut perlu dihindari agar Sobat dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Investor pemula, tentu masih perlu banyak melatih kemampuan analisis dan mengendalikan bias psikologi. Nah berikut adalah 4 tips yang dapat Sobat terapkan sebagai investor pemula:


  1. Analisis produk investasi secara komprehensif dan objektif

Lakukan analisis dengan bersumber dari informasi yang relevan seperti laporan kinerja perusahaan dan berita terkini seputar ekonomi dan keuangan. Pelajari metode analisis pasar modal seperti analisis teknikal dan fundamental dan jangan mudah tergiur dengan iklan/endorsement dari pihak lain.

  1. Kenali profil risiko dan tingkat toleransi risiko

Setiap investor memiliki karakteristik yang berbeda, baik tujuan investasi, kemampuan keuangan, maupun profil risiko. Oleh karena itu, tidak bisa menyamakan keputusan investasi setiap orang. Dengan mengenali karakteristik tersebut, Sobat dapat menentukan keputusan investasi yang tepat sesuai dengan tingkat toleransi risiko pribadi.

  1. Susun dan terapkan rencana investasi

Setelah memahami karakteristik investasi Sobat, cobalah menyusun strategi dan rencana investasi versi Sobat. Sesuaikan portofolio investasi dengan kebutuhan dan profil risiko, lalu terapkan rencana tersebut secara konsisten.

  1. Lakukan pengecekan dan penyesuaian (rebalancing) portofolio secara berkala

Kondisi ekonomi maupun pasar keuangan bisa mengalami perubahan. Oleh karena itu, Sobat perlu melakukan pengecekan portofolio secara berkala. Apabila terjadi perubahan, jangan mudah panik! Ambil keputusan secara tenang dan lakukan penyesuaian (rebalancing) portofolio sesuai dengan hasil analisis Sobat.

Itulah penjelasan mengenai bias psikologi dalam berinvestasi beserta tips bagi investor pemula. Yuk terus tingkatkan literasi keuangan Sobat sehingga dapat berinvestasi dan memanfaatkan produk keuangan dengan bijak.

Referensi:

https://rhbtradesmart.co.id/article/11-bias-psikologi-dalam-investasi-saham-kamu-yang-mana/

https://www.bions.id/edukasi/saham/faktor-psikologis-dalam-investasi


Rating

Senang
100%
Puas
0%
Menginspirasi
0%
Tidak Peduli
0%

Daftar Perusahaan Fintech Lending Yang Berizin dan Terdaftar di OJK per 24 Mei 2021

Selengkapnya >>

v

Tips Terpopuler

Harga Emas Naik Turun, Apa Penyebabnya?
Baca selengkapnya >>
PENYEBAB NAIK TURUN HARGA SAHAM SUATU PERUSAHAAN
Baca selengkapnya >>
Mengenal Candlestick, Rambu-rambu Saham untuk Investor
Baca selengkapnya >>
Hai Calon Investor, Yuk Mengenal Jenis Pasar Modal
Baca selengkapnya >>
INVESTASI SAHAM JUGA HARUS PUNYA STRATEGI DONG! YUK, BAGI INVESTOR PEMULA SIMAK ARTIKEL BERIKUT INI!
Baca selengkapnya >>

Tips Terbaru

Nabung Emas untuk Daftar Haji
Baca selengkapnya >>
Fears and Greed: Hindari Bias Psikologi dalam Berinvestasi
Baca selengkapnya >>
Rekomendasi Investasi 2024 untuk Sobat Cuan
Baca selengkapnya >>
Mengenal Reksa Dana Terproteksi: Mekanisme, Karakteristik, dan Risiko
Baca selengkapnya >>
Saham Blue Chip dan Saham Dividen, Dua Jenis Saham yang Cocok untuk Investor Konservatif
Baca selengkapnya >>