CERDAS MANFAATKAN AI AGAR KEUANGAN TETAP SEHAT
Artikel: Kamis, 16 November 2023
![](/BackEnd/images/AttachImage/TRIVIA 22-01.jpg)
Sobat suka menggunakan filter AI? Eits AI tidak hanya bisa digunakan
untuk membuat konten kreatif, lebih dari itu AI dapat dimanfaatkan untuk
mempermudah pekerjaan termasuk di sektor keuangan. Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi
di bidang ilmu komputer yang memiliki kemampuan khusus untuk memecahkan masalah
dengan kecerdasan yang dianggap menyaingi kemampuan kognitif manusia. Contoh penerapan
AI diantaranya adalah Chat GPT, Chatbot,
dan Asisten Virtual yang dapat digunakan untuk membantu Sobat mencari dan
menganalisis informasi sehingga mempermudah pengambilan keputusan. Di sektor
keuangan AI dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi
keuangan loh! Misalnya untuk melakukan analisis risiko dalam pengambilan
keputusan kredit atau investasi. Pemanfaatan teknologi AI di sektor keuangan
diantaranya chatbot sebagai customer service yang dapat memberikan layanan konsultansi keuangan, adapula robo advisor yang akan memberikan
analisis keputusan investasi di pasar modal, dan tentunya banyak sekali tips
keuangan yang bisa Sobat dapatkan melalui ChatGPT.
Meskipun banyak sekali fitur dan manfaat dari
AI, perlu diingat bahwa setiap keputusan keuangan yang Sobat ambil menjadi
tanggung jawab Sobat. Oleh karena itu, Sobat perlu bijak dalam mengelola
informasi yang didapatkan dan perlu diingat risiko yang bisa muncul. Salah satu
risiko yang bisa muncul di era pemanfaatan AI adalah kejahatan siber. Berikut
beberapa kejahatan siber yang perlu Sobat waspadai:
Deepfake yaitu rekayasa foto/video/suara yang
dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi bohong/hoax dengan menyamar sebagai tokoh terpercaya. Contohnya, modus
meminta uang dengan memanfaatkan video/suara tokoh yang dikenal, tujuannya agar
orang lain percaya dan bersedia mengirimkan sejumlah dana. Padahal hal tersebut
merupakan bentuk penipuan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Tidak hanya modus
meminta uang, oknum juga dapat meminta data pribadi atau menyebarkan informasi bohong
yang merugikan korban. Oleh karena itu, Sobat perlu lebih berhati-hati dalam
menerima informasi, lakukan pengecekan kredibilitas sumber informasi, dan
konfirmasi kepada pihak yang terpercaya.
Phising yaitu kejahatan digital untuk mencuri informasi
pribadi melalui email atau chat palsu. Contoh modus penyebaran
promo melalui media sosial, oknum akan menyampaikan informasi menarik yang
ternyata adalah jebakan phising. Untuk
terhindar dari modus kejahatan ini, lagi-lagi Sobat perlu berhati-hati dalam
menerima informasi, jangan mudah percaya dengan promo menarik. Lakukan
pengecekan kredibilitas sumber informasi dan konfirmasi kepada pihak yang
terpercaya.
Doxing yaitu penyebaran informasi pribadi tanpa persetujuan biasanya dilakukan melalui media internet dengan tujuan mengintimidasi korban. Contoh modus doxing adalah pemerasan uang dengan intimidasi berupa penyebaran foto. Untuk terhindar dari modus kejahatan ini, berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi dan batasi akses aplikasi. Misalnya untuk aplikasi pinjaman online hanya boleh mengakses Camera Mikrofon dan Location atau CAMILAN. Jangan sampai Sobat memberikan akses galeri atau seluruh memori yang berisiko pihak lain mencuri informasi pribadi Sobat.
Selain ketiga modus kejahatan siber di atas, ada
pula risiko AI yang perlu Sobat waspadai yaitu algoritma. Pernahkah Sobat
mendapatkan banyak iklan atau rekomendasi produk menarik di media sosial atau e-commerce? Misalnya, Sobat suka mencari
atau likes konten olahraga marathon kemungkinan akan mendapatkan rekomendasi iklan
sepatu, minuman isotonic atau iklan event
marathon dll. Dalam hal ini, algoritma sedang menyajikan iklan dan rekomendasi
produk yang disesuaikan dengan preferensi Sobat. Apabila tidak disikapi dengan
bijak, algoritma dan berbagai rekomendasi iklan tersebut bisa mendorong
kebiasaan belanja impulsif dan boros. Hal ini tentu saja bisa mejadi kebiasaan
buruk, karena barang-barang yang dibeli sebenarnya tidak terlalu diperlukan dan
menyebabkan berkurangnya tabungan di rekening, bahkan bisa menimpulkan utang
konsumtif apabila kita tidak mampu membayar tunai.
Meskipun setiap iklan terlihat menarik dan
sesuai dengan minat Sobat, Sobat perlu menghindari belanja impulsif dengan memahami
kebutuhan dan keinginan, dan belanja sesuai dengan kemampuan keuangan. Sobat
juga dapat menetapkan batasan alokasi dana untuk berbelanja daring dan waktu
bermain media sosial.
Itulah penjelasan mengenai AI dan tips
menghadapi AI. Di era yang semakin digital Sobat perlu terus beradaptasi dan
belajar keuangan digital agar keuangan tetap sehat dan sejahtera. Yuk belajar
literasi keuangan digital!
Referensi
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-artikel/16291/Artificial-Intelligence-AI-Pembantu-Pekerjaan-Manusia.html
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-purwakarta/baca-artikel/14851/Waspada-Kehajatan-Phising-Mengintai-Anda.html
https://www.itworks.id/63086/tak-hanya-menangkal-ai-juga-bisa-jadi-kejahatan-siber.html