UANG BIKIN CINTA BERANTAKAN? HINDARI PERILAKU TOKSIK KEUANGAN PASANGAN
Artikel: Kamis, 15 Februari 2024
Perkara split bill dating memang sederhana, tapi tahukah Sobat? Hal ini sering menjadi
sumber pertengkaran dalam hubungan. Selain split
bill, masalah keuangan dalam hubungan juga dapat terjadi karena utang menumpuk, hingga
ketidakseimbangan dalam alokasi keuangan. Nah, artikel kali ini akan membahas tanda-tanda pola
perilaku toksik keuangan pasangan dan juga tips untuk mengatasinya. Yuk, kita kenali pola perilaku toksik
keuangan pasangan agar hubungan percintaanmu tidak berantakan!
1. Tidak Transparan dalam keuangan
Ketika salah satu pasangan menyembunyikan transaksi
keuangan, seperti
membeli barang mewah atau mengajukan pinjaman tanpa persetujuan pasangan, hal ini dapat
menciptakan rasa curiga dalam hubungan. Oleh karena itu, penting bagi pasangan
untuk saling berkomunikasi, membangun kepercayaan, dan membuat keputusan
keuangan bersama agar dapat mencapai tujuan keuangan yang sehat dan
hubungan yang harmonis.
Ingat! Setiap keputusan keuangan perlu dicapai berdasarkan kesepakatan dan
dikomunikasikan secara transparan.
2. Tidak
Setara dalam Hal Keuangan
Pernahkah
Sobat mendengar cerita suami yang membatasi keuangan istri? Misalnya tidak
mengalokasikan dana yang cukup untuk kebutuhan hidup, atau menyimpan semua aset
keuangan dalam rekening pribadi sehingga istri tidak memiliki akses keuangan. Akibatnya, istri
tidak memiliki kebebasan dalam mengelola keuangan dan kehilangan kemandirian
finansial. Pola perilaku seperti ini dapat menciptakan ketidaksetaraan
dan merusak
kepercayaan dalam hubungan. Ingat, tujuan bersama perlu
dicapai dengan kerja sama, dalam hal mencapai tujuan keuangan juga perlu rasa
saling percaya dalam berkomunikasi dan berbagi tugas. Misalnya dengan membuat
kesepakatan mengenai siapa yang mengelola dana kebutuhan hidup, investasi, dan
aset keuangan lainnya. Membangun hubungan yang setara dalam hal keuangan akan
membuat pasangan merasa dilibatkan dalam upaya mencapai tujuan bersama.
3. Perilaku boros atau Tidak Bertanggung Jawab
Apa yang
akan terjadi jika salah
satu pasangan cenderung boros? Sementara
itu, pasangan lainnya
merasa khawatir dan cemas terhadap stabilitas keuangan mereka. Perbedaan
pandangan dan perilaku keuangan seperti ini dapat menimbulkan masalah. Ingat
kembali! Tujuan bersama perlu dicapai dengan konsistensi kerja sama. Oleh
karena itu, pasangan perlu selaras dalam hal menyikapi uang. Susunlah
kesepakatan bersama mengenai anggaran dan skala prioritas keuangan, selanjutnya
implementasikan secara konsisten dan bertanggung jawab agar tujuan keuangan
bersama dapat tercapai.
Itulah
penjelasan mengenai tiga contoh perilaku keuangan toksik yang perlu Sobat
hindari. Yuk, jangan
biarkan masalah keuangan merusak hubungan Sobat! Dengan mengenali tanda-tanda
pola perilaku toksik dalam keuangan bersama, Sobat bisa mengubahnya menjadi hubungan
keuangan yang harmonis dan menyenangkan. Bersiaplah untuk memulai perjalanan
baru menuju keuangan yang lebih sehat dan menyenangkan bersama pasangan Sobat!
Referensi
https://pluang.com/id/blog/resource/tips-finansial-toxic-financialship
https://finance.detik.com/perencanaan-keuangan/d-5044301/lebih-bahaya-toxic-relationship-atau-toxic-financialship-
https://journal.sociolla.com/lifestyle/hubungan-toxic-financialship